TOPIK UTAMA MENGAPA KITA BUTUH ALLAH? Para ahli kesehatan mental mengatakan bahwa agar benar-benar bahagia, manusia membutuhkan nilai spiritual. Mereka biasanya ingin melakukan sesuatu yang berguna atau ingin berbakti kepada pribadi yang lebih tinggi dari mereka. Untuk itu, ada yang mengabdikan diri pada alam, kesenian, musik, dan lain-lain. Namun, kebanyakan dari mereka tidak benar-benar puas. Allah ingin manusia hidup bahagia sekarang dan selamanya Alkitab membenarkan adanya kebutuhan spiritual, atau rohani, dalam diri manusia. Pasal-pasal awal buku Kejadian menunjukkan bahwa setelah Allah menciptakan pasangan manusia pertama, Ia sering berbicara dengan mereka agar mereka bisa menjalin hubungan dengan-Nya. Kejadian 38-10 Manusia diciptakan dengan kebergantungan mutlak pada Allah; mereka perlu berkomunikasi dengan Pencipta mereka. Kebutuhan ini berulang kali disinggung dalam Alkitab. Misalnya, Yesus menyatakan, โBerbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.โ Matius 53 Kesimpulannya, kalau ingin hidup puas dan bahagia, kita harus memenuhi kebutuhan rohani. Bagaimana caranya? Yesus mengatakan, โManusia harus hidup, bukan dari roti saja, tetapi dari setiap ucapan yang keluar melalui mulut Yehuwa.โ Matius 44 Ucapan Allah adalah jalan pikiran dan petunjuk-Nya yang ada dalam Alkitab. Bagaimana hal itu bisa membuat hidup kita bahagia dan memuaskan? Mari kita lihat tiga contohnya. Kita Butuh Petunjuk yang Tepat Sekarang ini, ada banyak ahli dan spesialis yang menawarkan konsultasi soal hubungan sosial, asmara, keluarga, pemecahan masalah, kebahagiaan, bahkan makna kehidupan. Tapi, bukankah hanya Sang Pencipta, Allah Yehuwa, yang bisa memberikan petunjuk yang paling tepat dan seimbang? Seperti buku petunjuk, Alkitab memberi bimbingan untuk kehidupan Sebagai gambaran Setiap produk, misalnya ponsel atau kamera, dilengkapi buku petunjuk yang menjelaskan cara menggunakan produk itu untuk mendapat hasil terbaik. Kehidupan manusia bisa disamakan dengan sebuah produk yang dilengkapi dengan โbuku petunjukโ dari Sang Pembuat kehidupan, Allah. Buku petunjuk itu adalah Alkitab. Alkitab menjelaskan kepada manusia tujuan kehidupan dan cara terbaik menjalaninya. Seperti buku petunjuk, Alkitab dengan jelas memperingatkan kita bahwa ada tindakan-tindakan yang bisa membuat kehidupan tidak berjalan mulus. Nasihat atau jalan pintas dari orang lain mungkin kedengaran menarik, bahkan lebih mudah. Tetapi, kalau kita ingin menjalani kehidupan yang menyenangkan dan terhindar dari masalah, petunjuk siapa yang harus kita ikuti? Bukankah petunjuk dari Sang Pembuat kehidupan? โAku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagimu, Pribadi yang membuat engkau melangkah di jalan yang harus kautempuh. Oh, seandainya saja engkau mau memperhatikan perintah-perintahku! Maka damaimu akan menjadi seperti sungai, dan keadilbenaranmu seperti gelombang-gelombang laut.โโYesaya 4817, 18 Alkitab bisa memberi kita arahan dan bantuan yang kita butuhkan Meski Allah Yehuwa memberikan arahan dan petunjuk, Ia tidak memaksa kita mengikutinya. Sebaliknya, karena Ia mengasihi kita dan ingin membantu kita, Ia dengan hangat mengatakan, โAku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagimu, Pribadi yang membuat engkau melangkah di jalan yang harus kautempuh. Oh, seandainya saja engkau mau memperhatikan perintah-perintahku! Maka damaimu akan menjadi seperti sungai, dan keadilbenaranmu seperti gelombang-gelombang laut.โ Yesaya 4817, 18 Jadi, kita harus mengikuti bimbingan Allah jika kita menginginkan kehidupan yang baik. Dengan kata lain, agar bahagia, kita butuh Allah. Kita Butuh Penjelasan untuk Masalah Kehidupan Karena banyaknya masalah kehidupan, orang sulit percaya Allah itu pengasih. Jadi, mereka tidak mau bergantung pada Allah. Contohnya, mereka mungkin bertanya, โMengapa orang baik menderita?โ โMengapa ada bayi yang lahir cacat?โ โMengapa hidup ini tidak adil?โ Hal-hal itu memang penting untuk direnungkan, dan jawabannya bisa sangat memengaruhi kehidupan. Tetapi, daripada langsung berpikir bahwa masalah kehidupan datang dari Allah, mari kita perhatikan apa kata Firman Allah, Alkitab, tentang hal ini. Buku Kejadian pasal tiga bercerita tentang Setan yang, dengan menggunakan seekor ular, menghasut pasangan manusia pertama agar melanggar perintah Allah Yehuwa untuk tidak makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. โKamu pasti tidak akan mati,โ kata Setan kepada Hawa. โKarena Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya, matamu tentu akan terbuka dan kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat.โโKejadian 216, 17; 34, 5. Dengan kata-kata itu, Setan tidak hanya mengatakan bahwa Allah pembohong, tetapi juga menyiratkan bahwa cara Allah memerintah tidak adil. Menurut Iblis, jika manusia memercayai kata-katanya, hidup mereka akan lebih baik. Bagaimana masalah itu diselesaikan? Yehuwa memilih untuk tidak langsung bertindak supaya semua ciptaan dapat melihat apakah tuduhan terhadap-Nya benar atau salah. Dengan begitu, Allah memberikan kesempatan kepada Setan dan mereka yang berpihak padanya untuk membuktikan apakah manusia dapat hidup bahagia tanpa Allah. Menurut Anda, apa jawaban dari tuduhan Setan? Dapatkah manusia hidup bahagia dan sukses mengatur diri sendiri tanpa Allah? Penderitaan, ketidakadilan, penyakit, kematian, juga kejahatan, amoralitas, perang, genosida, dan semua kebiadaban lain telah menghantui manusia selama berabad-abad. Itu jelas membuktikan bahwa semua upaya manusia untuk hidup tanpa bantuan Allah pasti gagal total. Kata-kata Alkitab memang benar, โManusia menguasai manusia sehingga ia celaka.โ Pengkhotbah 89 Itulah sumber penderitaan dan masalah, bukan Allah. Jadi jelas, kita perlu berpaling kepada Allah bukan hanya untuk mendapat penjelasan atas masalah-masalah kita, tapi juga untuk mendapat jalan keluar. Apa yang akan Allah lakukan bagi kita? Kita Butuh Bantuan Allah Sejak dulu, orang ingin bebas dari penyakit, penuaan, dan kematian. Mereka telah menghabiskan banyak waktu, upaya, dan sumber daya untuk menghindarinya, tapi tidak berhasil. Ada yang percaya legenda tentang ramuan hidup abadi, sumber air awet muda, dan sebagainya. Namun, semuanya mengecewakan. Allah ingin agar manusia hidup bahagia. Inilah tujuan Allah sejak Ia menciptakan manusia. Kejadian 127, 28; Yesaya 4518 Allah Yehuwa menjamin bahwa apa pun yang Ia maksudkan pasti akan menjadi kenyataan. Yesaya 5510, 11 Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah berjanji akan memulihkan kondisi Firdaus yang dihilangkan pasangan manusia pertama. Di bagian akhir dari Alkitab, kita melihat keterangan ini, โIa [Allah Yehuwa] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.โ Penyingkapan [Wahyu] 214 Bagaimana Allah akan mewujudkan keadaan luar biasa ini? Putra Allah, Yesus Kristus, mengajar murid-muridnya untuk berdoa agar kehendak Allah terwujud. Banyak orang hafal atau mengulang-ulangi doa ini, yang dikenal dengan sebutan Doa Bapa Kami. Kata-katanya seperti ini, โBapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.โ Matius 69, 10 Ya, Allah Yehuwa akan menggunakan Kerajaan Allah untuk menghilangkan semua akibat buruk dari pemerintahan manusia dan mewujudkan dunia baru yang adil seperti yang Ia janjikan. * Daniel 244; 2 Petrus 313 Nah, apa yang harus kita lakukan untuk menikmati janji Allah ini? Yesus Kristus menunjukkan apa yang harus kita lakukan, โIni berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.โ Yohanes 173 Ya, dengan bantuan Allah, kita bisa meraih kehidupan abadi di dunia baru. Harapan ini membuat kita semakin yakin bahwa kita membutuhkan Allah. Saatnya Mengingat Allah Dua ribu tahun yang lalu di Areopagus, atau Bukit Mars, di Athena, rasul Paulus berbicara tentang Allah kepada orang-orang Athena. Ia mengatakan, โDialah yang memberikan kehidupan dan napas dan segala sesuatu kepada semua orang. Sebab oleh dialah kita mempunyai kehidupan, kita bergerak, dan kita ada, sama seperti yang telah dikatakan oleh beberapa pujangga yang ada di antara kamu, โSebab kita juga adalah keturunannya.โโโKisah 1725, 28. Apa yang Paulus sampaikan kepada orang Athena memang benar. Pencipta kita memberikan udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, dan air yang kita minum. Kita tidak bisa hidup tanpa semua hal baik yang telah Yehuwa sediakan untuk memelihara kita. Namun, mengapa Allah terus memberikan hal-hal ini kepada semua orang, termasuk yang tidak memedulikan Dia? โAgar,โ kata Paulus, โmereka mencari Allah, jika mereka mungkin mencari-cari dia dan benar-benar menemukan dia, meskipun dia sebenarnya tidak jauh dari kita masing-masing.โโKisah 1727. Maukah Anda belajar lebih banyak tentang kehendak Allah dan nasihat-Nya agar bisa hidup bahagia selamanya? Jika Anda tertarik, beri tahu orang yang memberi Anda majalah ini atau penerbit majalah ini. Mereka akan senang membantu Anda.
Haditssingkat ini memiliki makna yang luas sekaligus memberikan definisi mengenai sifat dan karakter orang yang beriman. Setiap orang yang beriman digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai orang yang memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah 'ajaban' ( ุนุฌุจุง ).
Hadits Tentang Allah Memberikan Apa yang Kita Butuhkan Mengenal Kehendak Allah dengan Lebih DekatSource hidup sering kali memunculkan berbagai rintangan dan tantangan. Di saat kita merasa kehilangan arah atau kekuatan, ada satu keyakinan yang selalu menguatkan Allah pasti memberikan apa yang kita butuhkan. Konsep ini bukanlah sesuatu yang asing bagi umat Islam, karena terdapat banyak hadits yang memuat tentang kehendak Allah dalam memberikan rezeki bagi tulisan ini, kita akan mengenal lebih dekat hadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Kita akan membahas makna dan implikasi dari konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari hadits-hadits ini. Selamat membaca. Makna Hadits Tentang Allah Memberikan Apa yang Kita ButuhkanHadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan menyiratkan sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik suka maupun duka, pasti memiliki hikmah dan tujuan yang baik di baliknya. Dalam hadits qudsi disebutkan,โAku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan beribadah kepada-Ku, selanjutnya Aku biarkan mereka tersesat, kemudian Aku memerintahkan mereka untuk kembali kepada-Ku. Maka barangsiapa yang menemukan-Ku, ia menemukan segala kebaikan dan barangsiapa yang kehilangan-Ku, ia kehilangan segala kebaikanโ HR. Muslim.Dalam hadits ini, Allah memang sengaja menciptakan manusia dalam keadaan beribadah sebagai bentuk ujian bagi hamba-Nya. Namun, ketika manusia tersesat dan meninggalkan-Nya, Allah tetap memberikan jalan untuk kembali kepada-Nya. Dalam konteks inilah, konsep Allah memberikan apa yang kita butuhkan mengandung makna bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya dalam setiap ini juga ditegaskan dalam hadits berikutโSesungguhnya di sisi Allah tidak ada sebuah nikmat yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, kemudian dia bersyukur, melainkan Allah akan menambahkan kepadanya. Dan tidak ada hamba yang bersabar terhadap musibah yang menimpanya, melainkan Allah akan memberikan kepadanya pahala yang besarโ HR. Muslim.Dalam hadits ini, Allah menjanjikan penggandaan nikmat bagi orang yang bersyukur dan pahala yang besar bagi orang yang sabar dalam menghadapi musibah. Konsep ini menunjukkan bahwa setiap ujian dan cobaan yang kita alami tidaklah sia-sia, karena Allah selalu memberikan balasan yang setimpal bagi hamba-Nya. Implikasi Hadits tentang Allah Memberikan Apa yang Kita ButuhkanHadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan memiliki implikasi yang cukup dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, konsep ini mengajarkan kita untuk selalu merasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah. Tanpa kesadaran akan nikmat yang kita miliki, kita akan cenderung merasa kurang bahagia dan selalu mengeluh atas apa yang kita anggap QS. Ibrahim ayat 7, Allah berfirman,โDan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedihโโ QS. Ibrahim 7.Dalam konteks ini, bersyukur bukanlah sekedar ungkapan kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Kita harus belajar untuk menghargai setiap nikmat yang kita miliki, baik yang besar maupun yang dua, hadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan juga mengajarkan kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Allah tidak pernah memberikan ujian melebihi kemampuan hamba-Nya, dan setiap ujian pasti memiliki hikmah di baliknya. Sebagai contoh, dalam QS. Al-Baqarah ayat 155-157, Allah berfirman,โDan sungguh Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Mereka yang apabila ditimpa musibah, berkata Inna lillahi Wa inna ilaihi rajiโunโ sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali. Mereka itu mendapat ampunan dari Tuhannya serta rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjukโ QS. Al-Baqarah 155-157.Dalam konteks ini, bersabar bukan berarti pasrah dan tidak berusaha untuk merubah keadaan. Sebaliknya, bersabar berarti tetap berusaha dan bekerja keras, sambil mengikhlaskan diri pada kehendak Allah. Hadits Tentang Allah Memberikan Apa yang Kita Butuhkan Pelajaran untuk KehidupanHadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan memberikan banyak pelajaran bagi kehidupan. Dalam konteks pengelolaan keuangan, konsep ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap bijak dan tawakal dalam mengelola keuangan. Sebagai contoh, dalam QS. Al-Baqarah ayat 268, Allah berfirman,โSetan menjanjikan kepadamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan, sedangkan Allah menjanjikan kepadamu ampunan dan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas rezeki-Nya dan Maha Mengetahuiโ QS. Al-Baqarah 268.Dalam konteks ini, Allah menegaskan bahwa kekayaan dan kemiskinan bukanlah semata-mata hasil dari usaha manusia, tetapi juga merupakan bentuk ujian dari Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha dan bekerja keras, sambil tetap bersikap bijak dan tawakal dalam mengelola konteks kehidupan sosial, hadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan mengajarkan kita untuk selalu bersikap toleran dan menghargai perbedaan. Allah menciptakan manusia dengan beragam suku, bangsa, dan bahasa sebagai bentuk kekayaan yang harus dijaga dan dihargai. Sebagai contoh, dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman,โHai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenalโ QS. Al-Hujurat 13.Dalam konteks ini, Allah menegaskan bahwa perbedaan yang ada di antara manusia bukanlah sebagai alasan untuk saling menyakiti atau merendahkan satu sama lain, tetapi justru sebagai kesempatan untuk saling mengenal dan belajar dari satu sama lain. Oleh karena itu, kita harus selalu bersikap toleran dan menghargai perbedaan, tanpa mengorbankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. KesimpulanHadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan merupakan konsep yang penting dan memiliki implikasi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan bersabar dalam menghadapi ujian hidup, serta mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi. Dalam konteks pengelolaan keuangan dan kehidupan sosial, konsep ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap bijak dan tawakal, serta menjaga toleransi dan menghargai umat Islam, kita harus terus memperdalam pemahaman kita tentang hadits tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan, dan mengaplikasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita akan semakin dekat dengan Allah dan memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua. amin.Pikiranpositif akan memberikan dampak emosi yang positif. Perilaku positif pun demikian. Misalnya apa yang kita rasakan setelah kita memberikan sesuatu kepada orang lain. Orang lain tersebut bisa jadi merasa bahagia, karena menerima apa yang dia butuhkan. Dan kita pun boleh jadi merasa lebih bahagia, karena membahagiakan orang lain. Fenesia โ Allah hanya memberikan apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan โโฆ.boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahuiโ QS Al-Baqarah 216 Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan pasti punya sesuatu yang ia inginkan. Sebutlah cita-citaโ, terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, tapi tahukah kamu itu semua sudab skenario Allah? Rintik Sedu seorang penulis era milenial pernah bilang di salah satu podcast nya berjudul Semesta Enggak Pernah Ingkar Janji โkalau orang lain berhasil, itu bukan salah dia, bukan salah kita juga, ya itu sudah begitu jalannyaโ Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya juga pernah bilang dan menganalogikan โKeinginan anda ke ITB tapi kemudian beloknya ke UNPAD bagaimana memakainya? perhatikan!, kadang jalan kehidupan yang telah Allah tetapkan bukan harus menetukan hasil sesuai dengan apa yang ada inginkan, tapi Allah menetapkan sesuai dengan apa yang anda butuhkanโ ungkap adi hidayat dalam ceramahnya โKarena Allah mengabulkan hanya apa yang ada butuhkan bukan apa yang anda inginkanโ lanjutnya Udah paham kan yaa teman-teman? jika sesuatu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, itu bukan berarti Allah ga sayang kita loh. Tapi karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita. xsQqJ.